
Hemat bukan berarti pelit. Hemat adalah tentang memprioritaskan apa yang benar-benar memberikan nilai dalam hidup Anda, dan mengurangi pemborosan pada hal-hal yang tidak penting.
1. Kenali "Latte Factor" Anda
Seringkali, kebocoran finansial terbesar bukan berasal dari pembelian besar, melainkan pengeluaran kecil yang dilakukan secara rutin. Kopi Rp 25.000 setiap pagi, snack sore, atau biaya langganan aplikasi yang jarang dipakai. Jika dijumlahkan, nilainya bisa mencapai jutaan rupiah per tahun.
2. Aturan 50/30/20
Metode budgeting klasik ini masih sangat relevan. Alokasikan pendapatan Anda:
- 50% Kebutuhan: Makan, tempat tinggal, transportasi, tagihan.
- 30% Keinginan: Hiburan, hobi, jalan-jalan.
- 20% Tabungan/Investasi: Dana darurat, pensiun.
3. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas
Membeli sepatu seharga Rp 1.000.000 yang tahan 3 tahun jauh lebih hemat daripada membeli sepatu Rp 200.000 yang rusak setiap 3 bulan. Pola pikir "Vimes' Boots Theory" ini penting untuk menjaga kesehatan finansial jangka panjang.